Press Release
October
30
2018
     09:51

Mendulang Wangi Rupiah Dari Lilin Aroma Terapi

Mendulang Wangi Rupiah Dari Lilin Aroma Terapi

Memulai usaha tidak melulu harus menciptakan produk yang benar-benar baru. Tidak menutup kemungkinan, pelaku UKM memproduksi komoditas yang sudah ada di pasaran, namun dengan kualitas yang berbeda.

 

Hal yang sama dilakukan Arini Khoiriah, pemilik UKM Natureline yang memproduksi aneka lilin aromaterapi sejak tahun 2008. Bersama suaminya, Arini memproduksi aneka lilin yang tidak sekadar berfungsi sebagai alat penerangan, namun juga berkhasiat untuk meredakan stres.

 

“Pasar untuk produk lilin masih sangat besar. Sedangkan produsen lilin aromaterapi tidak terlalu banyak. Ini jadi celah kami untuk memproduksi lilin aromaterapi,” kata wanita yang sebelumnya pernah bekerja di perusahaan lilin juga.

Selain memproduksi lilin aromaterapi, Arini juga memproduksi cairan minyak esensial yang dibakar (burner) oleh lilin yang ia produksi. Bahkan kini ia tengah mencoba inovasi membuat massage oil yang berbahan dasar aromatik.

Dalam memasarkan produk, ia bekerjasama dengan supermarket, toko suvenir, distributor dan reseller. Saat ini, lilin Natureline terjual hampir di seluruh supermarket di Solo, Boyolali dan sekitarnya.

 

Dukungan Designer Dispatch Services (DDS)

Lilin menjadi bernilai tinggi apabila dibuat dengan desain dan bentuk yang unik, yang membedakannya dengan lilin lain di pasaran. Demikian pula yang dirasakan Arini setelah berkenalan dengan DDS sejak 7 bulan yang lalu. Dahulu, ketika memulai usaha, Arini sama sekali tidak melakukan riset terhadap desain produknya. Tak heran, dari sisi tampilan, terkesan biasa saja.

 

Ia mendesain produk hanya berdasarkan insting orang dagang, berdasarkan lihat-lihat di pasar.  Namun kini, setelah dibimbing oleh DDS, ia diajari untuk membuat desain yang menarik, cantik, dan iconic. Sehingga konsumen akan lebih tertarik. Selama proses pendampingan oleh DDS, dengan desain produk baru, penjualan langsung meroket dan  mengangkat harga.

“Segmennya juga bergeser lebih bertujuan untuk souvenir dan konsumen premium,” kata wanita kelahiran Solo ini.

Bisnis yang dulu dikerjakan berdua dengan suami, kini telah memilki 5 orang karyawan dan memproduksi hingga 1 ton lilin per bulan. Beberapa jenis lilin  yang diproduksi massal dikerjakan oleh mesin.

Harga lilin Natureline pun beragam. Mulai dari 5000 hingga 150.000 tergantung bentuk dan ukurannya. Ia pun menyediakan kustomisasi desain dan bentuk yang disesuaikan dengan anggaran konsumen.

 

Setelah mendapat pendampingan DDS, Arini kemudian mengikuti Trade Expo Indonesia 2018. Arini optimis peluang masuk ke pasar global besar di masa Apalagi saat ini sedang bernegoisasi dengan salah satu retail besar di Indonesia. "Selama TEI saya banyak bertemu dengan buyer potensial dan ke depannya saya akan terus berinovasi karena saya yakin peluang ekspor terbuka luas," ujar Arini.

Bagi mereka yang mau merintis usaha, ia menyarankan untuk langsung mengerjakan apa yang disukai, dan melakukan ide yang tercetus. “Jangan hanya di angan-angan, tidak harus menunggu momen, modal, dan lainnya. Lakukan saja apa yang menjadi passion Anda,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru

Banyak Efek Positif Dari Perkembangan Teknologi

KOMINFO | Senin, 20 Desember 2021 | 12:15 WIB

Selain Positif, Kemajuan Digital Memiliki Dampak Negatif

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:47 WIB

Digitalisasi Membawa Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:40 WIB

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:28 WIB

Terjadi Pergeserean Pola Pikir di Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:22 WIB

Cyberbullying Meninggalkan Jejak Digital

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:15 WIB