Press Release
September
17
2021
     10:43

Jadilah Individu Baik dalam Komunitas Online Demi Kebaikan Bersama di Ranah Digital

Jadilah Individu Baik dalam Komunitas Online Demi Kebaikan Bersama di Ranah Digital

KONTAN.CO.ID - Ada beberapa masalah yang muncul di era digital ini, salah satunya yang utama adalah mengenai digital ethics. Hal ini meliputi kekayaan intelektual, privasi, keamanan, diskriminasi gender, kesenjangan digital, kejahatan komputer, kecanduan internet, keandalan perangkat lunak, kelebihan informasi, dan pengawasan. Agar mampu mengatasi masalah terkait digital ethics sangat tergantung pada kapasitas kita sebagai pengguna media digital. Secara umum, kita perlu mengetahui cara mengatasi hal-hal negatif secara preventif, khususnya dengan peningkatan literasi digital pribadi yang baik, dan didukung dengan adanya regulasi yang melindungi warga negara.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Literasi Digital: Bangun Masyarakat Digital Berbudaya Indonesia”. Webinar yang digelar pada Senin, 13 September 2021, pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Zahid Asmara (Art Enthusiast), Dr. Rachmawati, M.M., C.P.S. (Trainer Making Indonesia 4.0 LEMHANNAS RI), Dr. Rusdiyanta, S.I.P., S.E., M.Si. (Dekan FISIP Universitas Budi Luhur), Zulfan Arif (Penerjemah & Content Writer), dan Maria Harfanti (Miss Indonesia 2015, Presenter & Aktivis) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Dr. Rusdiyanta, S.I.P., S.E., M.Si. menyampaikan informasi penting bahwa “Saat ini sedang terjadi perubahan dari old media menjadi new media, dan hal ini ditandai dengan penyebaran informasi yang beralih dari sistem konvensional menjadi model paertisipatoris. Artinya adalah bahwa kini lebih sering terjadi komunikasi dua arah sehingga peran masyarakat tidak hanya sebagai konsumen yang pasif, tapi sebagai aktor yang aktif dalam membentuk, menyebarkan, bahkan mentransformasi berbagai informasi. Masyarakat digital merupakan komunitas online yang berbagi pengalaman, pemikiran, ide, dan solusi antara satu sama lain. Perlu diketahui bahwa masyarakat punya hak untuk melakukan akses, hak menyampaikan, hak mengakses informasi yang benar, menyampaikan ekspresi, dan hak merasa aman di ruang digital. Agar dapat memanfaatkan ruang digital dengan baik, sebaiknya kita join ke grup komunitas dengan tentukan komunitasnya terlebih dahulu, tetapkan kebijakan untuk grup, pilih pimpinan grup, dan jadilah proaktif dalam grup tersebut untuk berbuat kebaikan demi bersama di ranah online.”

Maria Harfanti selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa kita harus benar-benar memahami literasi digital, mampu menganalisa informasi dengan baik, dan jangan share konten-konten yang ada unsur SARA-nya. Beberapa program dalam rangka meningkatkan literasi digital termasuk pelatihan agar melek digital, memberikan perangkat teknologi untuk mendukung aktivitas, dan memberi edukasi tentang internet. Bahkan, akses internetnya saja cukup sulit, misal harus mengisi modem dan paket internet, jadi harus memberikan effort besar di daerah-daerah terpencil. Ia sampaikan juga bahwa ketika ingin share sesuatu, harus dilihat dulu apakah kontennya layak untuk di-share atau tidak, apakah kontennya bermanfaat, datanya sudah valid apa belum. Kita harus menjaga data pribadi kita di media sosial, karena banyak berdampak kepada mental health dan interaksi sosial kita. Jangan sampai media sosial yang mengontrol diri kita dan sehingga menjadikan pikiran kita diisi dengan hal-hal yang negatif.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Tiara Suci Oktaviani menyampaikan pertanyaan “Seperti yang kita tahu, minat baca pelajar di masa pandemi ini mengalami penurunan. Banyak para pelajar yang lebih memilih bermain media sosial ketimbang untuk membaca buku. Cenderung mereka juga lebih lebih nurut ketika dipaksa membaca oleh gurunya walau tidak semua seperti itu. Lalu, apa metode yang cocok untuk menarik minat pelajar di masa pandemi ini agar mempunyai rasa ketertarikan untuk membaca buku?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Zahid Asmara, bahwa “Banyak situs web yang tidak ditujukan untuk mencari referensi, tetapi bisa juga mendapat pengetahuan dari media-media lain seperti podcast. Untuk bisa mempelajari lebih dalam maka harus membaca. Menumbuhkan minat baca dapat dilakukan dengan diajak membaca oleh orang tua dan juga bisa membuat kompetisi dalam hal membaca.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.


Terbaru

Banyak Efek Positif Dari Perkembangan Teknologi

KOMINFO | Senin, 20 Desember 2021 | 12:15 WIB

Selain Positif, Kemajuan Digital Memiliki Dampak Negatif

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:47 WIB

Digitalisasi Membawa Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:40 WIB

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:28 WIB

Terjadi Pergeserean Pola Pikir di Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:22 WIB

Cyberbullying Meninggalkan Jejak Digital

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:15 WIB