Press Release
June
20
2021
     18:53

Literasi (Digital) Adalah Pintu Masa Depan

Literasi (Digital) Adalah Pintu Masa Depan

KONTAN.CO.ID - Jakarta, 18 Juni 2021 Secara umum, literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

Dengan diluncurkannya Program Literasi Digital Nasional, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri; saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti kesiapan-kesiapan penggunanya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif.”

Dalam rangka mendukung Program Literasi Digital Nasional, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital untuk meluncurkan Seri Modul Literasi Digital yang memfokuskan pada empat tema besar; Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital. Diharapkan dengan adanya seri modul ini, masyarakat Indonesia dapat mengikuti perkembangan dunia digital secara baik, produktif, dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.

Proses sosialisasi dan pendalaman Seri Modul Literasi Digital dilakukan dalam ranah media digital pun, dalam bentuk seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital yang menjangkau sebanyak 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Pada Jumat, 18 Juni 2021 pukul 09:00-11:20 WIB, webinar dengan tema “Literasi Digital: Edukasi untuk Indonesia diselenggarakan khusus bagi 14 Kabupaten/Kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Septyanto Galan Prakoso, S.I.P., M.Sc. (Dosen Hubungan Internasional Universitas Sebelas Maret & IAPA), Anang Dwi Santoso, S.A.P., M.P.A. (Dosen Universitas Sriwijaya & IAPA), AAM Abdul Nasir (Assistenprofesi.id), dan Adetya Ilham (Kaizen Room).

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Anang Dwi Santoso, S.A.P., M.P.A. membuka webinar dengan memaparkan bahwa literasi merupakan pintu masa depan; literasi baca tulis, literasi sains, literasi numerasi, literasi finansial, literasi digital, literasi budaya dan kewarganegaraan. “Literasi digital sangat dibutuhkan untuk membentuk masyarakat yang positif, melawan konten negatif, memperkuat kapasitas masyarakat, membentuk pola pikir kritis dan kreatif, dan bahkan mengembangkan ekonomi digital. Perlu juga optimalisasi internet untuk pendidikan,” ujarnya. Apa yang tergolong konten positif? Konten yang sifatnya menghibur, informatif, inspiratif, dan edukatif.

Septyanto Galan Prakoso, S.I.P., M.Sc. dalam pemaparannya menjelaskan bahwa “Literasi digital mencakup pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital dalam mencari, membuat, menggunakan, dan menyebarkan informasi. Terkait itu, adapun manfaat teknologi digital bagi pendidikan anak, yaitu dalam hal memudahkan berkomunikasi, meningkatkan peran layanan publik, menjadi sumber informasi, memudahkan pembelajaran jarak jauh dan pembentukan jejaring sosial, serta membangun kreatifitas.” Namun ia ingatkan bahwa semua itu harus tetap dalam pengawasan ketat orang tua. “Perlu ada sinkronisasi antara pendidikan dengan perkembangan teknologi digital agar membiasakan para penggunanya untuk berpikir kritis, adaptif dan berorientasi pada kemajuan, serta paham dan mampu menyeimbangkan hak dan tanggung jawab di dunia digital,” tambahnya.

AAM Abdul Nasir melanjutkan webinar dan menyampaikan bahwa budaya digital memiliki banyak sisi positifnya, seperti dalam hal menghemat waktu dan biaya, lebih cepat dan efisien dalam proses pembelajaran, memperluas jaringan, membuat keputusan yang lebih baik, memperoleh informasi terkini dengan cepat, ramah lingkungan, hingga memperkaya terampilan. “Selain itu, dampak digitalisasi pendidikan bisa dirasakan oleh pengajar dan peserta didik. Salah satunya adalah terkait infrastruktur digitalisasi pendidikan, dengan adanya platform E-learning, School Information System (SIS), artificial intelligence dan machine learning, serta perangkat digital berkapasitas besar,” jelasnya. Hal ini menunjukkan adanya digitalisasi budaya pendidikan di Indonesia yang memerlukan masyarakat untuk beradaptasi dengannya.

Adetya Ilham menjadi narasumber terakhir dan menjelaskan bahwa “Digital safety merupakan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, dan meningkatkan tingkat keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari untuk kegiatan positif dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain, serta lebih bijak dalam menggunakan fasilitas digital.” Terkait itu, ia menjelaskan bahwa salah satu bentuk aktivitas ilegal yang paling sering terjadi adalah cyberbullying. “Beberapa cara untuk mengatasinya adalah dengan memberitahu seseorang yang kamu percayai, memberanikan diri untuk berbicara, berbicaralah kepada orang itu dan tunjukkan dukunganmu, dan yang terakhir adalah selalu tunjukkanlah perilaku yang baik,” ia tambahkan.

Saat sesi tanya jawab, ada pun peserta webinar yang menanyakan mengenai cara mengajak orang lain agar melek digital. Para narasumber mengatakan bahwa kita harus ajak orang lain menyadari pentingnya melek digital, terutama terhadap kejahatan digital yang bisa merugikan banyak pihak. Beri tahu cara pencegahannya, dan beri tahu juga contoh kasus yang terjadi agar mereka bisa lebih aware kalau kejahatan digital itu ada.

Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.” Ia juga memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo.

Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital, sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021, dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.