Press Release
August
03
2021
     12:00

Orang Tua dan Guru Dituntut Kreatif Dalam Menghadirkan Suasana Belajar

Orang Tua dan Guru Dituntut Kreatif Dalam Menghadirkan Suasana Belajar

Webinar "Yuk Belajar Menyenangkan Secara Online"

 

Kota Tangerang Selatan, 29 Juli 2021 - Tak dapat dipungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, maka baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tajuk "Yuk Belajar Menyenangkan Secara Online". Webinar yang digelar pada Kamis, 29 Juli 2021 di Kota Tangerang Selatan, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Alviko Ibnugroho,SE, MM, - Financologist, Motivator Keuangan dan Kejiwaan Keluarga, Drs. H Benyamin Davnie – Walikota Tangerang Selatan, Muslim Nur, S.Pd dan Indriyatno Banyumurti – Program Manager ICT Watch Indonesia.

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Alviko Ibnugroho membuka webinar dengan mengatakan, salah satu contoh perubahan budaya akibat teknologi, terutama di sektor pendidikan adalah membuat banyak sekolah menerapkan aturan belajar di rumah.

"Disisi lain guru harus bekerja ekstra proaktif dan kreatif agar kelas online sama efektifnya dengan tatap muka, orang tua juga harus memantau anak belajar dirumah," tutur Alviko.

Selain itu, komunikasi yang terkesan satu arah membuat siswa sulit berkonsultasi dan tantangan akan muncul, jika online learning diterapkan di daerah tanpa teknologi dan internet yang memadai.

"Kegiatan pengasuhan di tengah wabah Covid-19 guru harus memberikan tugas secara online kepada anak melalui orang tua, yang menjadi cukup menarik perhatian saya adalah ketika guru memberi tugas kepada anak tetapi malah orang tua yang mengerjakan tugas orang tua yang harus bisa memberi penjelasan tanggung jawab kepada anak," katanya.

Masalah utama orang tua zaman now dengan tugas orang tua mempersiapkan anak menghadapi zamannya. Sekarang ini kita mulai memasuki era digital, kita sebagai orang tua, sudah mempersiapkan anak menghadapi digital ini.

"Kualitas belajar di era digital membuat kemampuan orangtua dan guru mendidik anak/siswa, untuk bisa memanfaatkan dunia digital demi masa depannya dan itu akan membuat sukses anak dan sukses orangtua," ujar Alviko.

Drs. H Benyamin Davnie menambahkan, digital ethics adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.

Etika ketika bermedia sosial yang harus diketahui dan untuk diajarkan kepada anak adalah dengan berhati-hati dalam menyebarkan informasi pribadi (privasi) ke publik, gunakan etika atau norma saat berinteraksi dengan siapapun di media sosial, Hati-hati terhadap akun yang tidak dikenal.

"Pastikan unggahan di akun media sosial tidak mengandung unsur SARA. Manfaatkan media sosial untuk membangun jaringan atau relasi. Manfaatkan media sosial untuk menunjang proses pengembangan diri," tuturnya.

Muslim Nur turut menjelaskan, dalam sekolah online, turut menciptakan kemampuan seperti kemampuan untuk berpikir secara kritis dan kreatif, kemampuan untuk berempati dan bertoleransi, keterampilan untuk memecahkan masalah dan yang terakhir serta literasi digital.

"Pada proses pembelajaran anak harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, berpusat pada anak, dan kontekstual," ujarnya. Adapun karakteristik guru pembelajaran daring adalah dengan menuntut pembelajar untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara mandiri dan membentuk komunitas pembelajar yang inklusif.

Selain itu, juga perlu pembelajar akan berkolaborasi dengan pembelajar lain dalam membangun pengetahuannya dan memecahkan masalah secara bersama-sama. Terakhir, memanfaatkan media laman (website) yang bisa diakses melalui internet, pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual, dan atau kelas digital.

"Peran orang tua yang diharapkan, dengan memastikan anak setiap mengikuti pembelajaran jarak jauh, mendorong anak agar aktif dan mandiri selama proses pembelajaran. Adanya pengelolaan belajar yang inovatif antara guru dan peserta didik dilakukan dengan komunikasi yang komunikatif sehingga akan menyenangkan," jelasnya.

Sebagai pembicara terakhir, Indriyatno Banyumurti menjelaskan, data pribadi adalah setiap data tentang seseorang baik yang teridentifikasi dan/atau dapat diidentifikasi secara tersendiri atau dikombinasi dengan informasi lainnya, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui sistem elektronik dan/atau nonelektronik.

"Agar terhindar dari pencurian data pribadi, hendaknya tidak memposting hal terkait data pribadi di media sosial. Teliti setiap tautan yang diterima. Bisa jadi link tersebut merupakan phising, jangan asal klik!, Menginstal aplikasi di ponsel hanya dari tempat resmi (Playstore atau AppStore)," pungkasnya.

Dalam sesi KOl, Decky Tri mengatakan, secara positif kita bisa memanfaatkan internet untuk pengembangan diri seperti membuat konten, yang untuk sekarang banyak orang-orang yang bergabung di platform-platform.

"Internet juga dapat membuat kita menambah jejaring, teman, followers yang menutup kemungkinan agar bisa kolaborasi membuat konten yang edukatif, bermanfaat untuk banyak orang dan dari sini bisa membuat kita kedepannya menjadi media untuk mendapatkan keuntungan," katanya.

Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Thomas menanyakan, strategi seperti apa agar kualitas belajar anak di rumah lebih nyaman dan efektif tanpa terganggu dengan orang yang berada di rumah?

"Kita sebagai orang tua bisa menerapkan disiplin dan kolaboratif serta membuat senang, sehingga proses belajar anak akan meningkat. Kita memang dituntut harus kreatif selama daring," jawab Alviko.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Tangerang Selatan. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.


Terbaru

Banyak Efek Positif Dari Perkembangan Teknologi

KOMINFO | Senin, 20 Desember 2021 | 12:15 WIB

Selain Positif, Kemajuan Digital Memiliki Dampak Negatif

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:47 WIB

Digitalisasi Membawa Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:40 WIB

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:28 WIB

Terjadi Pergeserean Pola Pikir di Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:22 WIB

Cyberbullying Meninggalkan Jejak Digital

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:15 WIB