Press Release
December
11
2021
     12:30

Pentingnya Menahan Diri dan Bersikap Sopan di Ranah Digital Bagi Netizen Indonesia

Pentingnya Menahan Diri dan Bersikap Sopan di Ranah Digital Bagi Netizen Indonesia

KONTAN.CO.ID - Data pribadi adalah sebuah kumpulan informasi perseorangan melalui media digital dan non-digital. Data pribadi contohnya seperti nama lengkap, alamat rumah, alamat email, nomor telepon, kartu kredit dan masih banyak lagi. Data pribadi seperti rekam medis kita itu bisa digunakan untuk orang yang bertanggung jawab, tetapi bisa juga digunakan oleh orang-orang atau organisasi yang memanfaatkannya secara tidak semestinya. Dulu sempat ada pernyataan bahwa “televisi itu bukan sebuah produk, tetapi orang yang menonton merupakan produknya”, dan pernyataan ini masih sangat relevan terkait dengan media sosial yang kini serba terbuka dan gratis. Oleh karena itu, kita sebagai produk dari media sosial, dengan selalu menginput konten dan data kita, perlu mewaspadai agar apa yang kita bagikan bisa terjaga dengan baik.

Menyikapi hal itu, maka lembaga Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital dalam menggelar webinar dengan tajuk “Amankan Data Pribadimu, Sekarang!”. Webinar yang digelar pada Selasa, 30 November 2021, pukul 13:00-15:30 diikuti oleh sejumlah peserta secara daring.

Dalam forum tersebut hadir Samuel Berrit Olam (Founder & CEO PT Malline Teknologi Internasional), Rhesa Radyan Pranastiko (Pena Enterprise), Supriyanto (Co- Founder CARDS.co.id), Mia Angeline (Deputy Head of Communication Department Bina Nusantara University Jakarta), dan Sheila Siregar (Public Relations) selaku narasumber.

Dalam pemaparannya, Supriyanto menyampaikan informasi penting bahwa “Tingkat kesopanan netizen Indonesia ini sangat dibawah standar negara-negara maju, bahkan di asia tenggara saja kita berada dibawah Vietnam. Hal ini dimulai dari ketidaktahuan. Akhir-akhir ini ada drama ojol misalnya, yang menyebabkan semakin banyak orang ikut larut membully dan menjelek-jelekan. Ini berkaitan dengan kemampuan kita berkomunikasi. Penting sekali untuk kita menerapkan netiket. Kita harus sadari mengenai cara kita berinteraksi dengan netizen lainnya, seperti berkomunikasi untuk belanja online, baik sebagai penjual maupun pembeli. Penting bagi kita untuk mawas diri dan menahan untuk tidak berkomentar lebih lanjut; biarkan sebuah masalah terselesaikan terlebih dahulu sehingga kita tidak perlu menjadi bagian dari masalah itu.”

Sheila Siregar selaku narasumber Key Opinion Leader juga menyampaikan bahwa derasnya arus informasi sudah pasti membuat banyaknya informasi yang kita terima. Menurutnya hal ini banyak sekali berdampak pada kesehatan mental seseorang. Ia pun menceritakan bahwa ia sendiri hampir mengalami penipuan ketika handphone hilang, dan terdapat website yang menyerupai suatu website resmi. Untungnya ia menyadari bahwa ini bahaya sekali karena bisa terjadi pencurian data. Kalau sampai ia klik link tersebut semua informasi yang ada di handphone yang hilang tersebut bisa diambil. Literasi digital adalah skill yang tidak bisa dimiliki seseorang secara instan; kita harus terjun langsung harus mengalaminya sendiri. Kita kini berada di era digital, dimana segala sesuatu berkaitan dengan teknologi, makanya kita harus paham dan cakap sehingga tidak terkena dampak negatif dari arus digital ini; tidak hanya mencari tahu, tetapi kita juga harus mengedukasi orang lain dengan konten-konten edukatif melalui platform resmi.

Para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Diana Dian menyampaikan pertanyaan “Budaya digital merupakan prasyarat dalam melakukan transformasi digital karena penerapan budaya digital lebih kepada mengubah pola pikir (mindset) agar dapat beradaptasi dengan perkembangan digital. Bagaimana menjadi masyarakat Indonesia yang cerdas dan bisa berpartisipasi dengan bijak sehingga bisa mengubah atau memanfaatkan budaya lama menjadi budaya baru yang lebih efisien, dan bagaimana strategi menumbuhkan perilaku dan budaya dalam transformasi digital berdasarkan nilai-nilai Pancasila?”

Pertanyaan tersebut pun dijawab dengan lugas oleh Rhesa Radyan Pranastiko bahwa “Kita adaptasikan dari semua yang ada di sekeliling kita, dan dari beberapa banyak tools yang bisa saling mendukung. Kita mulai kenalkan apa yang ada disekitar kita, misalnya ada makanan khas Jakarta Barat, atau makanan khas daerah lainnya misalnya di Pontianak. Kita kenalkan dijadikan konten. Sekarang kita semua ingin menjadi selebgram, tetapi alangkah baiknya jika kita juga mempunya basic skill di bidang lain. Kita harus tahu apa yang terjadi di dunia nyata sehingga dunia digital menjadi perantara kuat untuk mencari tahu apa yang terjadi di dunia nyata.”

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kota Jakarta Barat. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten. Juga, bagi yang ingin mengetahui tentang Gerakan Nasional Literasi Digital secara keseluruhan bisa ikuti akun Instagram @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, mengingat program literasi digital ini hanya akan sukses mencapai target 12,5 juta partisipan jika turut didukung oleh semua pihak yang terlibat.


Terbaru

Banyak Efek Positif Dari Perkembangan Teknologi

KOMINFO | Senin, 20 Desember 2021 | 12:15 WIB

Selain Positif, Kemajuan Digital Memiliki Dampak Negatif

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:47 WIB

Digitalisasi Membawa Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:40 WIB

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:28 WIB

Terjadi Pergeserean Pola Pikir di Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:22 WIB

Cyberbullying Meninggalkan Jejak Digital

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:15 WIB