Press Release
December
19
2021
     11:28

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

KONTAN.CO.ID - Kabupaten Lebak, 30 November 2021 Tak dapat dipungkiri, perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi.

Namun, masih banyak pengguna internet yang hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut secara baik, sehingga masih banyak masyarakat terpapar oleh informasi yang tidak benar.

Menyikapi hal itu, maka baru-baru ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar seri webinar literasi digital #MakinCakapDigital dengan tema "Optimalisasi Literasi Digital di Era Disrupsi Teknologi Bagi Generasi Muda". Webinar yang digelar pada Selasa, 30 November 2021 di Kabupaten Lebak, diikuti oleh puluhan peserta secara daring.

Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yakni Drs. Gun Gun Siswadi, M. Si – Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Univ. Esa Unggul, Firdza Radiany – Inisiator Pandemic Talks & Praktisi Komunikasi, Erna Febriani, S. Si, M. Si – Kepala Peminatan Public Relations Univ. Esa Unggul dan Ruslan Ramli, Ph.D – Kaprodi FIKOM Univ. Esa Unggul.

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Drs. Gun Gun membuka webinar dengan mengatakan, dibutuhkan literasi digital untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital.

Sebab, individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi dompet digital, lokapasar, dan transaksi digital.

Firdza Radiany menambahkan, berdasarkan penelusuran dalam laporan Indonesia Economic Quarterly Juni 2018, terdapat 55,4% orang Indonesia yang telah menyelesaikan pendidikan dianggap buta huruf secara fungsional.

"Artinya pelajar Indonesia yang mengikuti The Programme for International Student Assessment (PISA) bisa membaca, tapi tidak mengerti maknanya," ungkapnya. Social media berperan besar untuk mengisi gap informasi (baik dari sisi regulator, edukator maupun konspirator).

Selain itu, juga bisa sebagai ruang diskusi dan mencari informasi setelah TV. "Bukan banyak-banyakan membaca buku namun, bisa mengetahui akan permasalahan, konteks permasalahan, berpikir kritis dan mencari solusi," tuturnya.

Kecakapan pengguna dalam literasi digital mencakup kemampuan untuk menemukan, mengerjakan mengevaluasi, menggunakan, membuat serta memanfaatkannya dengan bijak, cerdas, cermat serta tepat sesuai kegunaannya.

Erna Febriani turut menjelaskan, era disrupsi teknologi adalah era terjadinya inovasi dan perubahan fundamental karena hadirnya teknologi digital yang mengubah sistem di Indonesia dan dunia global.

"Ruang digital adalah lingkungan belajar, tempat berinteraksi dan mendapat pengalaman baru maka harus selalu dijaga keamanan dan kenyamanannya," ujarnya. Namun, perilaku anak muda yang merasa khawatir berlebihan dan merasakan ketakutan akan tertinggal trend, dapat berpotensi mempengaruhi interaksi di media sosial.

Sebagai pembicara terakhir, Ruslan Ramli mengatakan, keselamatan digital atau aman bermedia merupakan kemampuan melindungi diri dan aset digital ketika berada di ruang digital.

Dalam sesi KOL, Elisa Salsanabila mengatakan, internet memberikan berbagai kemudahan untuk membantu kehidupan kita pada saat ini, dimulai dari belajar, bekerja serta transaksi keuangan.

"Penting untuk menguasai keempat pilar yang ada di literasi digital agar nantinya bisa membawa kita lebih bijak dalam menggunakan media digital seperti terhindar atas berita hoax. Berhati- hati dalam menshare berita ataupun data pribadi kita ke media digital," pesannya.

Dalam webinar ini, para partisipan yang hadir juga dipersilahkan untuk mengutarakan pertanyaan dan tanggapan. Salah satu peserta bernama Restrinanda Syifaani menanyakan, bagaimana cara kita mengedukasi orang tua yang kurang mampu membaur dengan dunia digital agar setidaknya memiliki sedikit kecakapan?

"Generasi muda hendaknya dapat untuk mendampingi orang tua untuk dapat mengakses dan menggunakan media digital dengan baik, berikan edukasi tentunya dengan bahasa yang santun," jawab Gun Gun.

Webinar ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan literasi digital di Kabupaten Lebak. Kegiatan ini pun terbuka bagi semua orang yang berkeinginan untuk memahami dunia literasi digital. Untuk itulah penyelenggara pada agenda webinar selanjutnya, membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi pada webinar ini melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Kegiatan webinar ini juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kominfo. Mengingat program literasi digital ini hanya akan berjalan dengan baik dan mencapai target 12,5 juta partisipan, jika turut didukung oleh semua pihak.


Terbaru

Banyak Efek Positif Dari Perkembangan Teknologi

KOMINFO | Senin, 20 Desember 2021 | 12:15 WIB

Selain Positif, Kemajuan Digital Memiliki Dampak Negatif

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:47 WIB

Digitalisasi Membawa Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:40 WIB

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:28 WIB

Terjadi Pergeserean Pola Pikir di Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:22 WIB

Cyberbullying Meninggalkan Jejak Digital

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:15 WIB