Press Release
July
24
2018
     14:48

Stakeholder Penerbangan Harus Melakukan Continuing Airworthines Penerbangan Nasional

Stakeholder Penerbangan Harus Melakukan Continuing Airworthines Penerbangan Nasional

Tangerang, Saat ini penerbangan nasional Indonesia mempunyai opportunity yang sangat besar. Hal ini dilatarbelakangi adanya pengakuan internasional terhadap keselamatan penerbangan oleh tiga otoritas penerbangan paling berpengaruh di dunia, yaitu Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), FAA Amerika dan EASA Uni Eropa sampai dengan sukses mencabut Larangan terbang ke Eropa. Dengan pengakuan tersebut, saat ini penerbangan Indonesia sudah menduduki tempat dalam jajaran elite penerbangan dunia.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso sebagai otoritas penerbangan nasional mengajak semua stakeholder penerbangan nasional untuk mengembangkan opportunity tersebut sehingga bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia.

“Kami mengajak semua operator dan stakeholder penerbangan nasional untuk mengembangkan opportunity yang saat ini dimiliki Indonesia. Kita sekarang sudah dikenal oleh dunia dengan tingkat keselamatan penerbangan yang tinggi. Untuk itu mari kita manfaatkan opportunity ini sehingga bisa mengembangkan bisnis penerbangan nasional dan pada akhirnya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia,” ujar Agus saat memberikan paparan dalam acara coffee morning and breakfast meeting sektor Perhubungan Udara yang diadakan hari ini di Indonesia AirAsia Red House Tangerang.

Di sisi lain, Agus juga meminta para stakeholder untuk bekerjasama menjaga dan mengembangkan keselamatan dan keamanan penerbangan nasional yang sudah mencapai tingkat yang sangat tinggi ini.

“Saya berpesan pada para stakeholder baik itu operator, regulator dan masyarakat agar pencapaian kita yang sudah tinggi ini dipertahankan. Kita harus punya rencana untuk continuing airworthines. Regulator harus tetap mempertahankan oversight dan surveillance, sedangkan operator harus tetap mematuhi aturan dan standar prosedur operasi masing-masing yang sudah ditetapkan, karena nyawa manusia itu tak ternilai harganya,” lanjutnya.

Namun demikian, Agus juga menyatakan agar hubungan regulator dan operator dipererat untuk bisa saling bekerjasama. Menurutnya, continuing airworthines hanya bisa dilakukan dengan baik jika antara regulator dan operator terjalin hubungan yang harmonis untuk bisa saling tukar menukar pengalaman dan mbuat solusi strategi serta kerjasama yang bagus, tidak hanya terpaku pada pemerintah dan yang diperintah.

“Regulator hendaknya tegas menegakkan regulasi, namun juga berdiskusi teknis dengan para operator dan bertukar pikiran untuk penyempurnaan terhadap masalah teknis yang terkait dengan pesawat terbang, bandara, controlling navigation dan sebagainya dengan operator manufacture penerbangan dan masyarakat. Selain itu juga bisa saling berbicara bersama mengenai perkembangan bisnis dan industri penerbangan nasional ke depannya sehingga penerbangan nasional bisa berjalan berkelanjutan secara selamat, aman dan nyaman serta taat terhadap aturan yang berlaku,” ujar Agus lagi.

Acara coffee morning and breakfast meeting seperti yang hari ini dilakukan, menurut Agus, merupakan sarana yang baik untuk ajang silaturahmi dan mendiskusikan isu-isu terkait penerbangan nasional. Acara seperti ini akan terus dilakukan secara berkala tiap 2 bulan sekali dengan tempat berpindah-pindah baik di operator maupun regulator.

Acara hari ini dihadiri oleh para direktur di lingkungan Ditjen Perhubungan Udara, para Direktur maskapai penerbangan nasional, Direktur Angkasa Pura I dan II,  Direktur AirNav Indonesia,  Ketua asosiasi maskapai penerbangan sipil dan stakeholder serta asosiasi penerbangan lainnya.

Dalam paparannya di acara kali ini, Agus menyampaikan beberapa isu hangat yang saat ini menyelimuti penerbangan nasional. Di antaranya terkait penerbangan haji 2018 yang saat ini sedang berlangsung, perhelatan Asian Games yang akan berlangsung bulan Agustus – September, hidrolik leak beberapa jenis pesawat, terkait pengamanan senjata api di bandara, pendodosan bagasi penumpang dan tingkat ketepan waktu penerbangan (OTP dan delay).

Terkait penerbangan haji, Agus meminta operasional penerbangan dan layanan di bandara yang saat ini sudah sangat baik untuk dijaga dan ditingkatkan mengingat yang dilayani adalah pada tamu-tamu Allah SWT. Melayani jamaah haji merupakan ibadah tersendiri yang nilai pahalanya sangat tinggi. Hal-hal kecil yang berpotensi mengganggu kenyamanan, keamanan dan keselamatan harus diperhatikan dan diminimalkan.

Sedangkan untuk menyambuat Asian Games, Agus meminta para maskapai untuk memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan bisnis penerbangan. Para pengelola bandara juga harus siap untuk menyambut para delegasi olahraga negara lain tersebut dengan mempersiapkan hal-hal teknis terkait keamanan dan layanan. Untuk AirNav Indonesia diharapkan selalu melakukan kontrol rutin untuk keselamatan dan kenyamanan penerbangan.

Terkait hidrolik leak beberapa jenis pesawat, pengamanan senjata api di bandara dan pendodosan bagasi penumpang, Agus meminta para stakeholder untuk bekerjasama agar kejadian-kejadian yang tidak diinginkan terkait hal tersebut diminimalisir dan tidak terjadi lagi.

Dan akhirnya, Agus memberi apresiasi terhadap ketepatan waktu maskapai penerbangan nasional yang sudah mulai membaik. Agus meminta ketepatan waktu maskapai terus ditingkatkan bekerjasama dengan pengelola bandara dan AirNav Indonesia.  (FY/ME/SW)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Terbaru

Banyak Efek Positif Dari Perkembangan Teknologi

KOMINFO | Senin, 20 Desember 2021 | 12:15 WIB

Selain Positif, Kemajuan Digital Memiliki Dampak Negatif

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:47 WIB

Digitalisasi Membawa Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:40 WIB

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:28 WIB

Terjadi Pergeserean Pola Pikir di Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:22 WIB

Cyberbullying Meninggalkan Jejak Digital

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:15 WIB