Dirjen Perhubungan Udara Lakukan Rampcheck Penerbangan Haji
Jakarta, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso didampingi Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah 1 dan Kasubdit Perawatan DKUPPU Kikin Asikin hari ini melaksanakan rampcheck pesawat Boeing B777 Garuda registrasi PK-GIA di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta. Pesawat tersebut merupakan pesawat yang akan digunakan oleh maskapai Garuda Indonesia untuk menerbangkan 390 jamaah haji kloter 19 dari DKI Jakarta.
Dalam kesempatan ini, Agus Santoso menyempatkan diri masuk ke kokpit dan berbincang dengan pilot Capt. Anggie Setiawan yang akan menerbangkan pesawat tersebut. Agus menyatakan pesawat yang akan bertolak ke tanah suci membawa jamaah haji menuju Madinah ini layak terbang.
Selain itu, Agus juga ikut menyambut dan menyalami dengan hangat para jamaah haji yang hendak menaiki pesawat.
"Kami sudah melakukan pengecekan terhadap pesawat ini dan pesawatnya laik terbang. Saya berpesan pada pilot Capt. Fahmi untuk membawa pesawatnya dengan hati-hati dan sesuai dengan standar prosedur penerbangan yang berlaku sehingga sampai ke tujuan membawa tamu-tamu Allah SWT dengan selamat aman dan nyaman," ujar Agus.
Menurut Agus, inspektur dari Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Ditjen Perhubungan Udara dan Kantor Otoritas Bandar Udara di masing-masing embarkasi sebelumnya juga sudah melakukan rampcheck pesawat haji pada 16-20 Juli 2018 lalu.
Rampcheck dilakukan guna suksesnya penyelenggaraan Penerbangan Haji tahun 2018 sehingga dapat terlaksana dengan lancar, selamat, aman dan nyaman.
Dalam kurun waktu rampcheck khusus tersebut jumlah pemeriksaan dari 12 lokasi Bandar Udara adalah sebanyak 57 pemeriksaan dan pemeriksaan per individual sebanyak 21 pesawat.
"Secara umum pesawat udara yang diperiksa dalam kondisi laik udara. Ada beberapa temuan yang didapat selama ramp check, namun sebagian besar temuan tidak berpengaruh pada kelaikudaraan. Temuan yang mempengaruhi kelaikudaraan sudah direktifikasi dan pesawat sudah laik terbang dan beroperasi kembali," ujarnya.
Dengan diadakannya rampcheck ini, Agus menyatakan agar para jamaah tidak perlu khawatir terkait keselamatan penerbangan.
"Kami bekerja dengan sepenuh hati melayani bapak-ibu para jamaah tamu Allah SWT. Dan saya harapkan bapak-ibu jamaah tidak perlu khawatir karena kami akan dengan sekuat tenaga menjaga keselamatan penerbangan haji ini. Keselamatan penerbangan Indonesia saat ini sudah berada pada level tertinggi dan diakui oleh dunia internasional baik itu Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), FAA Amerika dan Uni Eropa," lanjut Agus lagi.
Sesuai Keputusan Menteri Agama, maskapai yang ditunjuk melayani penerbangan haji tahun ini adalah PT. Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
Garuda telah menyiapkan armada berjumlah 13 unit pesawat. Terdiri dari 5 unit pesawat Boeing B777-300 dengan kapasitas 393 seat; 3 unit pesawat B747-400 dengan kapasitas 455; 4 unit pesawat Airbus A330-300 dengan kapasitas 360 seat dan 1 unit pesawat A330-200 dengan kapasitas 325 seat.
Sedangkan Saudi Arabian Airlines menyiapkan armada 18 unit yang terdiri dari 11 unit pesawat Boeing B777-300 dengan kapasitas 410 seat dan 7 unit pesawat B747-400 dengan kapasitas 450 seat.
Menteri Agama juga telah menetapkan embarkasi dan debarkasi haji. Ada 12 bandara yang digunakan sebagai embarkasi dan debarkasi haji, serta 5 bandara untuk embarkasi antara.
Bandara embarkasi dan debarkasi haji tersebut adalah Bandara Sultan Iskandar muda, Aceh; Bandara Kualanamu, Medan; Bandara Minangkabau, Padang; Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang; Bandara Hang Nadim, Batam; Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta; Bandara Adi Soemarmo, Solo; Bandara Juanda, Surabaya; Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan; Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin; Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar; dan Bandara Lombok Praya, Lombok.
Sedangkan embarkasi haji antara adalah Bandara Djalaluddin, Gorontalo; Bandara Radin Inten II, Lampung; Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya; Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu; dan Bandara Sultan Thaha, Jambi.
Agus memaparkan pihaknya juga telah melakukan berkoordinasi intensif dengan pihak-pihak yang terkait dengan penerbangan haji 2018, baik itu di dalam maupun luar negeri. Seperti misalnya pengelola bandara keberangkatan di Indonesia dan kedatangan di Arab Saudi maskapai penerbangan Garuda dan Saudi Arabian Airlines pengelola Lalu lintas udara Indonesia (AirNav) dan negara-negara yang dilintasi penerbangan haji Indonesia; juga pihak terkait lain dari dalam maupun luar negeri seperti Kementerian Agama Indonesia dan Arab Saudi.
Agus menyatakan semua stakeholder penerbangan nasional harus terus bahu-membahu bekerjasama demi suksesnya penerbangan haji mulai dari berangkat hingga datang.(FY/ME/SW)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News