Press Release
June
22
2021
     13:18

Kenali Berbagai Bentuk Hoax Agar Tidak Terjebak Olehnya

Kenali Berbagai Bentuk Hoax Agar Tidak Terjebak Olehnya

Webinar “Melawan Provokasi di Dunia Digital dengan Bijak” Ingatkan Pengguna Media untuk Menggunakan Fitur Pelaporan Konten Negatif

 

Jakarta, 21 Juni 2021– Secara umum, literasi digital sering kita anggap sebagai kecakapan menggunakan internet dan media digital. Namun begitu, acap kali ada pandangan bahwa kecakapan penguasaan teknologi adalah kecakapan yang paling utama. Padahal literasi digital adalah sebuah konsep dan praktik yang bukan sekadar menitikberatkan pada kecakapan untuk menguasai teknologi. Seorang pengguna yang memiliki kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.

Dengan diluncurkannya Program Literasi Digital Nasional, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri; saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti kesiapan-kesiapan penggunanya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif.”

Dalam rangka mendukung Program Literasi Digital Nasional, Kominfo bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital untuk meluncurkan Seri Modul Literasi Digital yang memfokuskan pada empat tema besar; Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital. Diharapkan dengan adanya seri modul ini, masyarakat Indonesia dapat mengikuti perkembangan dunia digital secara baik, produktif, dan sesuai nilai-nilai yang dijunjung tinggi dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.

Proses sosialisasi dan pendalaman Seri Modul Literasi Digital dilakukan dalam ranah media digital pun, dalam bentuk seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital yang menjangkau sebanyak 514 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Pada Senin, 21 Juni 2021 pukul 13:00-16:00 WIB, webinar dengan tema “Melawan Provokasi di Dunia Digital dengan Bijak” diselenggarakan khusus bagi 14 Kabupaten/Kota di wilayah DKI Jakarta dan Banten. Webinar ini mengundang narasumber dari berbagai bidang keahlian dan profesi, yaitu Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A. (Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada & Japelidi), Khuriyatul Husna, M.P.A. (Universitas Lancang Kuning & IAPA), AA Subandoyo (Klipaa.com), dan Maureen Hitipeuw (Kaizen Room).

Tema yang dibahas oleh masing-masing narasumber meliputi digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety. Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A.  membuka webinar dengan menjelaskan “Pentingnya cakap bermedia digital yaitu kita tidak cukup hanya mampu mengoperasikan berbagai perangkat teknologi dalam kehidupan sehari–hari, tetapi juga harus mengoptimalkan penggunanya untuk manfaat sebesar-besarnya bagi diri sendiri dan orang lain.” Ia juga menyebutkan beberapa contoh digital skills yang harus dimiliki oleh pengguna media digital, seperti mengoperasikan piranti lunak serta aplikasi, mengetahui dasar tentang mesin telusur dalam mencari informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita secara benar, pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduh dan mengganti settings, serta pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-commerce untuk memantau keuangan dan berinteraksi secara digital.

Khuriyatul Husna, M.P.A. dalam pemaparannya menjelaskan bahwa “Pengguna media digital Indonesia harus mengontrol diri. Terkait dengan bijak bermedia digital, kita harus menggunakannya dengan pandai dan mahir. Apalagi dalam media sosial, kita harus berfikir bahwa konten yang disebarkan akan bermanfaat atau tidak dan dampaknya akan bagaimana. Jangan terlalu kebablasan  dalam menggunakan dunia digital,” ujarnya. Kemudian untuk usaha mikro dalam penggunaan media digital, harus memiliki perencanaan mengenai apa yang akan di-posting, apakah pribadi ataupun bisnis. Harus membuat konten semenarik mungkin dengan tujuan yang positif, dan memastikan bahwa unggahan dilakukan pada waktu yang tepat.

AA Subandoyo dalam pemaparannya menjelaskan bahwa di ranah internet itu selalu ada black box atau hidden agenda berupa konten yang bersifat negatif. “Hoax sendiri dibagi menjadi 3. Misinformasi adalah informasi yang tidak benar atau tidak akurat, namun orang yang menyebarkannya berkeyakinan bahwa informasi tersebut sahih dan dapat dipercaya. Disinformasi merupakan informasi yang tidak benar dan direkayasa sedemikian rupa oleh pihak–pihak yang berniat membohongi masyarakat. Terakhir ada malinformasi, yaitu informasi yangh memiliki unsur kebenaran yang cukup, baik berdasarkan penggalan atau keseluruhan fakta obyektif, namun penyajiannya di-framing,” jelasnya. Menjadi penting untuk mengetahui hal-hal seperti ini melalui pendalaman literasi digital.

Maureen Hitipeuw menjadi narasumber terakhir dan membahas mengenai provokasi. “Provokasi adalah perbuatan untuk membangkitkan kemarahan, tindakan menghasut, penghasutan, atau pancingan. Bagaimana cara menghindari provokasi? Check dan re-check dulu apakah kabar yang kita terima benar dan sudah dibenarkan oleh situ – situs berita yang terpercaya. Jangan terpancing clickbait yang sifatnya ajakan dari provokator untuk menyebarkan berita bohongnya,” ia sampaikan. Ia juga mengingatkan bahwa setiap media sosial mempunyai fitur untuk melaporkan berita hoax dan kita harus menggunakannya bila bertemu cerita yang bersifat hate speech atau semacamnya.

Saat sesi tanya jawab, ada pun peserta webinar yang bertanya “Apakah ada website untuk membuktikan bahwa sebuah konten itu hoax atau bukan?” Khuriyatul Husna, M.P.A. menjawab “Bisa menggunakan cekfakta.com, dan Kominfo sendiri punya informasi mengenai hoax. Pastinya, kita harus ingat bahwa semua yang ada di ranah digital terekam dalam bentuk jejak digital, jadi harus mewarisi buah pikiran degan warisan yang baik.”

Seperti yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo, “Literasi digital adalah kerja besar. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Perlu mendapatkan dukungan seluruh komponen bangsa agar semakin banyak masyarakat yang melek digital.” Ia juga memberikan apresiasi pada seluruh pihak yang terlibat dalam Program Literasi Digital Nasional. “Saya harap gerakan ini menggelinding dan terus membesar, bisa mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja-kerja konkrit di tengah masyarakat agar makin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo.

Seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital, sehingga sangat diharapkan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Rangkaian webinar ini akan terus diselenggarakan hingga akhir 2021, dengan berbagai macam tema yang pastinya mendukung kesiapan masyarakat Indonesia dalam bermedia digital secara baik dan etis. Para peserta juga akan mendapatkan e-certificate atas keikutsertaan webinar. Untuk info lebih lanjut, silakan pantau akun Instagram @siberkreasi.dkibanten.

 


Terbaru

Banyak Efek Positif Dari Perkembangan Teknologi

KOMINFO | Senin, 20 Desember 2021 | 12:15 WIB

Selain Positif, Kemajuan Digital Memiliki Dampak Negatif

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:47 WIB

Digitalisasi Membawa Perubahan Dalam Kehidupan Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:40 WIB

Media Digital Bisa Digunakan Sebagai Ruang Diskusi

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:28 WIB

Terjadi Pergeserean Pola Pikir di Masyarakat

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:22 WIB

Cyberbullying Meninggalkan Jejak Digital

KOMINFO | Minggu, 19 Desember 2021 | 11:15 WIB